Allah Tritunggal & Penciptaan – Part3
Bagaimana Implikasi Praktis Dari Iman Tritunggal Bagi Hidup Umat Katolik?
Iman akan Tritunggal bukanlah teka-teki abstrak, melainkan fondasi dari seluruh hidup Kristiani.
-
Tentang Identitas Kita: Kita diciptakan menurut gambar Allah (Kejadian 1:26). Karena Allah adalah komunitas cinta, maka kita diciptakan untuk relasi dan komunitas. Hidup yang terisolasi dan egois bertentangan dengan kodrat kita yang diciptakan menurut gambar-Nya. Hidup dalam keluarga, persahabatan, dan Gereja adalah cerminan dari kehidupan Tritunggal.
-
Tentang Keselamatan Kita: Keselamatan adalah undangan untuk masuk ke dalam kehidupan Tritunggal.
-
Melalui Yesus (Sang Putra), kita diadopsi menjadi anak-anak Bapa (Galatia 4:4-7).
-
Melalui Roh Kudus yang dicurahkan ke dalam hati kita, kita dapat berseru, “Abba, ya Bapa!” (Roma 8:15).
Doa kita adalah perjalanan trinitaris: Kita berdoa kepada Bapa, melalui Putra, dalam kuasa Roh Kudus.
-
-
Tentang Gereja: Gereja adalah “Umat yang dipersatukan dari kesatuan Bapa, Putra, dan Roh Kudus” (St. Siprianus). Kesatuan Gereja harus mencerminkan kesatuan Tritunggal: bersatu dalam keberagaman, bukan keseragaman yang kaku.
-
Tentang Sakramen: Setiap sakramen dilakukan Dalam Nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Setiap rahmat yang kita terima berasal dari Bapa, diberikan oleh pengorbanan Putra, dan diwujudkan dalam hati kita oleh Roh Kudus.
Bagaimana Kesimpulan Akhir Yang Bisa Ditarik?
Allah Tritunggal adalah misteri yang hidup. Iman kita bukanlah pada sebuah konsep, tetapi pada Sang Komunitas Cinta Abadi yang membuka diri-Nya sendiri dan mengundang kita untuk mengambil bagian dalam kehidupan-Nya. Kita tidak dituntut untuk sepenuhnya memahami-Nya, tetapi untuk mengenal dan masuk ke dalam hubungan cinta dengan Bapa yang menjadikan kita anak-anak-Nya, dengan Putra yang menjadi Saudara dan Penebus kita, dan dengan Roh Kudus yang menjadi Penghibur dan Pengudus kita.
Dengan demikian, doktrin Tritunggal bukanlah masalah matematika ilahi (1+1+1=1), melainkan pengungkapan terdalam tentang siapa Allah itu: Kasih yang berkorban, memberi diri, dan menyatukan.