Akhir Zaman – Part1
Apa Yang Akan Kita Pelajari Dalam Series Akhir Zaman?
-
Kematian, Penghakiman Khusus, dan Status Penantian (Api Penyucian)
-
Kitab Suci: Perumpamaan Orang Kaya dan Lazarus (Lukas 16:19-31), “Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Lukas 23:43), 1 Korintus 3:15.
-
Tradisi & Magisterium: Doktrin Api Penyucian (KGK 1030-1032). Praktik indulgensi dan doa untuk arwah. Konsili Trente dan Lyons II tentang keadaan setelah kematian.
-
-
Kedatangan Kristus yang Kedua Kali, Kebangkitan Badan, dan Penghakiman Terakhir
-
Kitab Suci: Ajaran Yesus tentang Akhir Zaman (Matius 24), Kebangkitan semua orang (1 Korintus 15, Yohanes 5:28-29), Penghakiman Terakhir (Matius 25:31-46).
-
Tradisi & Magisterium: Penghayatan dalam Syahadat (“…Aku menantikan kebangkitan orang mati dan kehidupan di akhirat”). Penjelasan tentang kebangkitan badan yang spiritual dan nyata. Spe Salvi (Ensiklik Paus Benediktus XVI tentang Pengharapan Kristen).
-
-
Bunda Maria dan Para Kudus
-
Kitab Suci: Kelahiran Yesus (Lukas 1-2), Perkawinan di Kana (Yohanes 2), “Wanita, inilah anakmu!” (Yohanes 19:26-27).
-
Tradisi & Magisterium: Dogma-dogma tentang Maria (Theotokos, Keperawanan Abadi, Dikandung Tanpa Noda, Diangkat ke Surga). Devosi yang sehat kepada Maria dan Para Kudus. Peran mereka sebagai pengantara dan teladan. Lumen Gentium Bab VIII.
-
Apa Itu Eskatologi dan Mengapa Kita Perlu Mengetahuinya?
Eskatologi adalah studi tentang “hal-hal terakhir” (eschata dalam bahasa Yunani). Ini bukan tentang meramal kiamat dengan menakut-nakuti, melainkan tentang pengharapan. Eskatologi mempelajari tujuan akhir dari manusia, sejarah, dan ciptaan, yang semuanya digenapi dalam Kristus. Kita mempelajarinya karena iman Kristen adalah iman yang berorientasi pada masa depan—sebuah masa depan yang telah dijamin oleh Kebangkitan Kristus.
Sekarang, mari kita jelajahi peta perjalanan akhir zaman menurut iman Katolik.
Apa Yang Terjadi Kepada Manusia Segera Setelah Kematian?
Ini adalah pertanyaan pertama tentang akhir zaman pribadi. Ajaran Katolik jelas dan penuh penghiburan.
-
Penghakiman Khusus (Particular Judgment):
-
Kitab Suci: “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” (Ibrani 9:27). Perumpamaan orang kaya dan Lazarus (Lukas 16:19-31) menunjukkan bahwa nasib seseorang ditetapkan segera setelah kematian.
-
Makna: Segera setelah kematian, setiap manusia mengalami penghakiman khusus di hadapan Kristus. Jiwa menerima ganjarannya yang kekal, berdasarkan iman dan perbuatannya selama di dunia.
-
-
Tiga Kemungkinan Status Penantian:
-
Surga (Heaven):
-
Makna: Keadaan kebahagiaan abadi dan persatuan muka dengan muka dengan Allah Tritunggal. Ini adalah kepenuhan hidup dan kasih yang tak terbayangkan.
-
Kitab Suci: “Yang sekarang tidak kita lihat, tetapi kita percayai, maka kita bersukacita dengan sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan” (1 Petrus 1:8). “Tidak ada lagi maut, tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita” (Wahyu 21:4).
-
Catatan: Mereka yang meninggal dalam rahmat Allah dan sempurna dimurnikan langsung masuk ke Surga.
-
-
Api Penyucian (Purgatory):
-
Makna: Ini adalah doktrin yang khas dan penuh kasih dari Tradisi Suci. Api Penyucian adalah keadaan pemurnian akhir bagi mereka yang meninggal dalam persahabatan dengan Allah (dalam rahmat), tetapi masih memiliki keterikatan pada dosa ringan atau hutang sementara akibat dosa.
-
Dasar Kitab Suci: Meski kata “Api Penyucian” tidak ada, konsepnya jelas:
-
2 Makabe 12:39-46 (bagian dari Kanon Kitab Suci Katolik): Yudas Makabe dan pasukannya berdoa dan mempersembahkan kurban untuk para prajurit yang tegas, “sangat indah dan mulialah pikiran untuk mendoakan orang mati, supaya mereka dibebaskan dari dosa mereka.”
-
1 Korintus 3:15: “Tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.”
-
-
Pengajaran Magisterium: Konsili Trente (1545-1563) menegaskan doktrin ini secara definitif. Api Penyucian bukanlah “neraca sementara”, melainkan proses penyembuhan dan pemurnian cinta kasih untuk mempersiapkan jiwa memandang Allah.
-
Penerapan: Inilah dasar bagi doa untuk arwah dan praktik indulgensi. Dengan doa dan kurban Misa, kita dapat membantu meringankan atau mempersingkat proses pemurnian saudara-saudari kita yang telah meninggal.
-
-
Neraka (Hell):
-
Makna: Keadaan penderitaan abadi yang disebabkan oleh pemisahan diri dari Allah secara definitif. Neraka bukanlah hukuman yang sewenang-wenang dari Allah, melainkan konsekuensi dari pilihan bebas manusia yang dengan sengaja dan sampai akhir menolak kasih dan pengampunan Allah (dosa berat yang tidak diampuni).
-
Kitab Suci: “Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, ke dalam api yang kekal” (Matius 25:41). “Di sanalah ulatnya tidak akan mati dan apinya tidak akan padam” (Markus 9:48).
-
Pengajaran Magisterium: Gereja percaya akan keberadaan neraka dan sifatnya yang kekal. Doktrin ini adalah panggilan mendesak untuk pertobatan dan sekaligus pengakuan akan kebebasan dan keseriusan pilihan manusia.
-
-