Allah Tritunggal & Penciptaan – Part1
Bagaimana Yang Akan Dibahas dalam Series Allah Tritunggal & Penciptaan?
-
Hakikat Allah: Siapa itu Allah?
-
Kitab Suci: Penampakan Nama “Aku adalah Aku” (Keluaran 3:14), “Allah adalah Kasih” (1 Yohanes 4:8).
-
Tradisi & Magisterium: Pengembangan filosofis dan teologis tentang sifat-sifat Allah (Maha Kuasa, Maha Tahu, Kekal, dll). Konsili-konsili ekumenis yang membela kebenaran tentang Allah.
-
-
Misteri Tritunggal Mahakudus
-
Kitab Suci: Formula Pembaptisan (Matius 28:19), Peristiwa Pembaptisan Yesus (Matius 3:16-17).
-
Tradisi & Magisterium: Perjuangan para Bapa Gereja (seperti St. Athanasius) melawan bidaah Arianisme. Pengajaran Konsili Nicea (325) dan Konstantinopel I (381) yang merumuskan Syahadat Nicea-Konstantinopel. Analogi St. Agustinus untuk memahami Tritunggal.
-
-
Penciptaan, Malaikat, dan Kejatuhan Manusia
-
Kitab Suci: Kitab Kejadian Pasal 1-3, Kitab Ayub, Yesaya 14, Wahyu 12.
-
Tradisi & Magisterium: Pengertian tentang creatio ex nihilo (penciptaan dari ketiadaan). Ajaran tentang malaikat (KGK 328-336), dosa asal dan konsekuensinya (KGK 385-421). Konsili Trente tentang dosa asal.
-
Bagaimana Yang Akan Dibahas dalam Series Allah Tritunggal & Penciptaan?
Allah Tritunggal adalah misteri iman Kristiani yang menyatakan bahwa hanya ada satu Allah, namun dalam keesaan-Nya yang ilahi, terdapat tiga Pribadi yang kekal dan setara: Bapa, Putra (Firman), dan Roh Kudus. Ketiganya berbeda satu sama lain, namun adalah satu Allah yang sama.
Apakah Konsep Allah Tritunggal Tertulis Dalam Kitab Suci?
A. Kesaksian Perjanjian Lama tentang Ke-Esa-an Allah dan “Jejak” Tritunggal
-
Kitab Suci (Ke-Esa-an): “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Ulangan 6:4). Ini adalah fondasi mutlak. Perjanjian Lama dengan tegas menolak politeisme.
-
Kitab Suci (“Jejak” Tritunggal): Meski tidak jelas, ada petunjuk tentang pluralitas dalam keesaan Allah.
-
Kejadian 1:26: “Berfirmanlah Allah: ‘Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.'” Kata ganti “Kita” mengisyaratkan suatu percakapan dalam diri Allah.
-
Yesaya 48:16: “…Dari semula Aku tidak berbicara secara sembunyi, dari waktu hal itu terjadi Aku ada di sana. Dan sekarang, Tuhan ALLAH mengutus Aku dengan Roh-Nya.” Ayat ini seolah melibatkan tiga Pihak: “Aku” (yang diutus), “Tuhan ALLAH” (yang mengutus), dan “Roh-Nya”.
-
B. Kesaksian Perjanjian Baru yang Jelas tentang Tiga Pribadi
-
Pembaptisan Yesus (Matius 3:16-17): Ini adalah penglihatan Tritunggal yang paling gamblang.
-
Yesus (Putra) dibaptis dan berdiri di air.
-
Roh Kudus turun seperti burung merpati ke atas-Nya.
-
Suara Bapa dari sorga berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi.”
Di sini, ketiga Pribadi hadir secara bersamaan dan berbeda.
-
-
Formula Pembaptisan (Matius 28:19): “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” Perhatikan, “nama” (tunggal), bukan “nama-nama”. Ini menyiratkan kesatuan hakikat dari tiga Pribadi yang disebutkan.
-
Berkat Apostolik (2 Korintus 13:13): “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” Paulus dengan wajar menyamakan dan menyatukan ketiga Pribadi ini dalam satu berkat.
-
Keallahan Yesus dan Roh Kudus: Perjanjian Baru dengan jelas menyatakan keallahan Yesus (Yohanes 1:1, 20:28; Titus 2:13) dan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 5:3-4 – berbohong kepada Roh Kudus adalah berbohong kepada Allah), sambil tetap mempertahankan keesaan Allah.