Belajar dari St. Agustinus

By -Published On: 27 March, 2025-Categories: Iman Katolik, Orang Kudus-Tags: , , , , , -Views: 103-

Siapa Santo Agustinus?

Santo Agustinus (354–430 M), dikenal sebagai Augustinus dari Hippo, adalah salah satu Bapa Gereja terbesar dalam sejarah Gereja Katolik. Ia adalah seorang teolog, filsuf, dan uskup yang karya-karyanya, seperti Confessiones (Pengakuan-Pengakuan) dan De Civitate Dei (Kota Allah), telah membentuk pemikiran Kristen selama berabad-abad. Ia dikanonisasi sebagai santo, dan hari pestanya dirayakan setiap 28 Agustus.

Bagaimana Sejarah Hidup Santo Agustinus?
Masa Muda: Pencarian dan Dosa
Agustinus lahir pada 13 November 354 di Tagaste (sekarang Souk Ahras, Aljazair). Ibunya, Santa Monika, adalah seorang Kristen yang saleh, sedangkan ayahnya, Patrisius, adalah seorang pagan yang baru dibaptis sebelum meninggal.

  • Pendidikan: Agustinus belajar retorika di Kartago dan menjadi ahli dalam filsafat.
  • Hidup Hedonis: Di masa mudanya, ia terjerumus dalam dosa seksual dan memiliki anak di luar nikah bernama Adeodatus.
  • Pengaruh Manikeisme: Ia sempat menjadi pengikut ajaran Manikeisme, yang percaya pada dualisme terang dan gelap.
  • Pencarian Kebijaksanaan: Ia kemudian mempelajari filsafat Neoplatonisme yang membantunya melihat kebenaran di luar materi.

Pertobatan Dramatis
Perjalanan Agustinus menuju iman Katolik dipengaruhi oleh:

  1. Doa Santa Monika: Ibunya terus berdoa untuk pertobatannya selama bertahun-tahun.
  2. Khotbah Santo Ambrosius: Uskup Milan ini membantu Agustinus memahami Kitab Suci secara lebih mendalam.
  3. Pengalaman di Taman Milan (386 M): Suatu hari, ia mendengar suara anak kecil berkata, “Tolle, lege” (Ambil dan bacalah).

“Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari… Kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang.”

Setelah peristiwa ini, ia dibaptis oleh Santo Ambrosius pada Paskah 387 M.

Hidup Baru sebagai Uskup dan Teolog

  • Ia kembali ke Afrika, menjalani hidup membiara, dan akhirnya ditahbiskan sebagai Uskup Hippo (396 M).
  • Karya-karya Besar:
    • Confessiones: Otobiografi spiritual yang jujur tentang perjalanan imannya.
    • De Civitate Dei: Membahas perjuangan antara “Kota Allah” dan “Kota Dunia”.
    • De Trinitate: Eksplorasi mendalam tentang Tritunggal Mahakudus.
  • Perjuangan melawan Bidaah: Ia aktif melawan Donatismedan Pelagianisme, yang menyimpang dari ajaran Gereja.

Apa Dedikasi St. Agustinus Terhadapa Misteri Tritunggal?

Santo Agustinus adalah salah satu pemikir terbesar dalam sejarah Gereja yang mendedikasikan hidupnya untuk memahami misteri Tritunggal Mahakudus. Karyanya, De Trinitate (Tentang Tritunggal), yang ditulis selama 15 tahun (399–419 M), menjadi salah satu eksposisi teologis paling mendalam tentang Allah Tritunggal.

  1. Awal Ketertarikan Agustinus pada Tritunggal

Agustinus selalu terpesona oleh pertanyaan:

  • Bagaimana Allah bisa satu, namun juga tiga Pribadi?
  • Bagaimana Bapa, Putra, dan Roh Kudus setara, namun berbeda?

Sebelum menjadi Kristen, ia bingung dengan konsep ini. Bahkan, ajaran Manikeisme yang dianutnya sebelumnya menolak Tritunggal. Namun, setelah pertobatannya, ia bertekad mencari pemahaman yang lebih dalam melalui iman dan akal budi.

  1. Perjuangan Intelektual Agustinus

Dalam De Trinitate, Agustinus mengakui bahwa Tritunggal adalah misteri yang tak sepenuhnya bisa dipahami oleh manusia. Namun, ia mencoba menjelaskannya melalui analogi yang mendekati kebenaran, seperti:

  • Analogi Pikiran Manusia
    Agustinus melihat bahwa jiwa manusia (mind) memiliki tiga aspek yang mencerminkan Tritunggal:

    1. Memoria (Ingatan) → mewakili Bapa (sumber segala sesuatu).
    2. Intelligentia (Pengertian) → mewakili Putra (Firman/Logos).
    3. Voluntas (Kehendak) → mewakili Roh Kudus (kasih yang menghubungkan).
  • Analogi Cinta
    • Yang mengasihi (Bapa)
    • Yang dikasihi (Putra)
    • Kasih itu sendiri (Roh Kudus)
  1. Penglihatan Mistik di Pantai

Sebuah kisah terkenal menceritakan bahwa suatu hari, Agustinus sedang berjalan di pantai sambil memikirkan Tritunggal. Ia melihat seorang anak kecil yang mencoba menuangkan air laut ke dalam lubang kecil di pasir.

  • Agustinus bertanya: “Apa yang kamu lakukan?”
  • Anak itu menjawab: “Aku ingin memindahkan seluruh laut ke dalam lubang ini.”
  • Agustinus tersenyum: “Itu mustahil!”
  • Anak itu berkata: “Lebih mustahil lagi memahami Tritunggal dengan pikiranmu yang terbatas.”

Anak itu kemudian menghilang, dan Agustinus menyadari bahwa Tritunggal adalah misteri iman yang melampaui akal manusia.

  1. Kontribusi Teologis Agustinus tentang Tritunggal
  • Kesetaraan Tiga Pribadi:
    Agustinus menegaskan bahwa Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah satu Allah, bukan tiga allah.
  • Roh Kudus sebagai “Kasih” antara Bapa dan Putra:
    Ia mengajarkan bahwa Roh Kudus adalah ikatan kasih yang mengalir dari Bapa dan Putra (Filioque).
  • Penolakan terhadap Arianisme & Subordinasionisme:
    Ia membantah ajaran yang merendahkan keilahian Kristus dan Roh Kudus.
  1. Renungan dari Perjalanan Agustinus
  1. Iman Melampaui Akal, tetapi Tidak Bertentangan
    Agustinus menunjukkan bahwa kita bisa menggunakan akal untuk mendekati iman, tetapi harus rendah hati mengakui bahwa Allah lebih besar dari pemahaman kita.
  2. Tritunggal adalah Misteri Kasih
    Allah bukanlah “Dzat yang kesepian”, melainkan komuni kasih antara Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
  3. Kita Diciptakan menurut Gambar Allah Tritunggal
    Seperti jiwa manusia memiliki tiga daya (ingatan, pengertian, kehendak), kita dipanggil untuk mencerminkan persekutuan kasih Allah.

Santo Agustinus mengajarkan kita bahwa Tritunggal bukanlah teka-teki untuk dipecahkan, melainkan misteri untuk direnungkan dalam doa. Meskipun kita tidak akan pernah sepenuhnya memahami-Nya, kita bisa semakin mencintai-Nya.

“Kalau kamu mengerti, itu bukanlah Allah.”
(Si comprehendis, non est Deus) — St. Agustinus

Apa Saja Mukjizat Allah yang Terjadi Melalui Santo Agustinus?

Selain pemikiran teologisnya yang mendalam, Santo Agustinus juga dikaitkan dengan berbagai mukjizat, baik selama hidupnya maupun setelah kematiannya. Mukjizat-mukjizat ini memperkuat keyakinan akan kekuatan doa dan interensinya di hadapan Tuhan. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Mukjizat Penyembuhan Melalui Doanya
  • Menyembuhkan Orang Sakit
    Sebagai uskup, Agustinus sering didatangi umat yang meminta doa kesembuhan. Dalam beberapa catatan, orang buta melihat, yang lumpuh berjalan, dan yang sakit parah sembuh setelah didoakan olehnya.

    • Salah satu kisah menyebutkan seorang wanita yang menderita pendarahan kronis disembuhkan setelah Agustinus berdoa dan membuat tanda salib di atasnya.
  • Anak yang Hidup Kembali
    Sebuah tradisi gerejawi menceritakan bahwa seorang anak kecil yang telah meninggal dibangkitkan setelah ibunya memohon dengan sungguh-sungguh kepada Agustinus.
  1. Mukjizat Pengusiran Roh Jahat
  • Agustinus dikenal memiliki kuasa spiritual melawan setan. Beberapa kisah menyatakan bahwa ia mengusir roh-roh jahat hanya dengan tanda salib dan doa.
    • Salah satu kasus terkenal adalah ketika seorang pria kerasukan dibawa ke hadapannya. Agustinus berdoa dengan penuh iman, dan roh jahat itu meninggalkan tubuh pria tersebut sambil berteriak: “Agustinus, kamu membakar aku!”
  1. Mukjizat Ekaristi
  • Hosti yang Berubah menjadi Daging
    Dalam salah satu Misa yang dipimpinnya, seorang penentang iman Katolik datang untuk menyangkal kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi. Saat Agustinus memecahkan Hosti, darah mengalir darinya, mengonfirmasi kebenaran Transubstansiasi. Peristiwa ini mirip dengan Mukjizat Ekaristi Lanciano.
  1. Mukjizat Pasca Kematian (Melalui Relikwinya)
  • Kesembuhan di Makamnya
    Setelah kematiannya (430 M), banyak peziarah yang datang ke makamnya di Hippo (sekarang Annaba, Aljazair) melaporkan kesembuhan ajaib. Gereja kemudian mengakui beberapa di antaranya sebagai mukjizat resmi.
  • Mukjizat di Gereja San Pietro in Ciel d’Oro (Pavia, Italia)
    Ketika relikwinya dipindahkan ke Italia, terjadi berbagai kesembuhan. Salah satu kisah menyebutkan seorang tuna netra mendapatkan penglihatannya kembali setelah berdoa di depan relikwi Agustinus.
  • Tangan Santo Agustinus yang Tidak Hancur
    Salah satu relikwi yang paling terkenal adalah tangan kanannya, yang tetap utuh meskipun tubuhnya telah menjadi tulang. Ini dianggap sebagai tanda kesuciannya.
  1. Mukjizat dalam Peperangan Rohani
  • Perlindungan Kota Hippo dari Serangan Musuh
    Ketika suku Vandal mengepung Hippo, Agustinus memimpin doa-doa dan litani. Meskipun kota akhirnya jatuh, banyak umat yang selamat secara ajaib, dan beberapa penyerang dilaporkan melihat sosok cahaya melindungi gereja.

Makna Mukjizat-Mukjizat Ini

  1. Allah Memakai Orang-Orang Kudus untuk Menunjukkan Kuasa-Nya
    • Mukjizat-mukjizat ini bukan karena kekuatan Agustinus sendiri, melainkan karena imannya yang besar kepada Tuhan.
  2. Pertobatan Sejati Membawa Berkat
    • Agustinus, yang dulunya hidup dalam dosa, menjadi saluran rahmat Allah setelah pertobatannya.
  3. Gereja Mengakui Kekuatan Doa Santo-Santa
    • Mukjizat-mukjizat ini menjadi dasar kanonisasi Agustinus dan devosi umat Katolik kepadanya.

Bagaimana St.Agustinus Bisa Menjadi Santo?

  1. Pertobatan yang Menginspirasi: Kisahnya menunjukkan kuasa rahmat Allah yang mengubah hidup seseorang.
  2. Kontribusi Teologis yang Besar: Pemikirannya menjadi dasar bagi banyak doktrin Gereja.
  3. Kesalehan dan Pengorbanan: Ia hidup sederhana dan berjuang untuk kebenaran iman.
  4. Mukjizat yang Terkait dengannya:

Renungan dari Hidup Santo Agustinus

  1. Allah Tidak Pernah Menyerah pada Kita
    • Seperti doa Santa Monika, Allah terus mengejar kita meskipun kita jauh dari-Nya.
  2. Pertobatan adalah Anugerah
    • Agustinus menemukan Tuhan bukan karena usahanya sendiri, tetapi karena rahmat Allah.
  3. Kebenaran Hanya Ditemukan dalam Tuhan
    • Pencarian Agustinus akan kebenaran berakhir ketika ia menemukan Kristus sebagai “Jalan, Kebenaran, dan Hidup”.
  4. Hidup Suci adalah Perjuangan
    • Setelah pertobatan, Agustinus terus berjuang melawan dosa, tetapi ia mengandalkan kasih karunia Tuhan.

Kesimpulan

Santo Agustinus adalah contoh nyata kuasa pertobatan. Dari kehidupan hedonis, ia menjadi salah satu pemikir terbesar Gereja. Kisahnya mengajarkan bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar bagi rahmat Allah.

“Engkau telah menciptakan kami bagi diri-Mu, ya Tuhan, dan hati kami gelisah sampai beristirahat dalam-Mu.” (Confessiones 1:1)

Wartakan kabar baik ini kepada sesamamu

Ayo Wartakan Kabar Baik Ini

Leave A Comment

Artikel Terbaru

Mars Regina Caeli

Bersama Bunda Maria Ratu Surgawi,
umat Allah Regina Caeli melangkah pasti.
Semakin setia pada Yesus semakin mengabdi sesama, dalam keluarga yang kudus umat basis jaya.
Pegang teguh semboyan:
Berakar dalam Iman, Bertumbuh dalam persaudaraan, berbuah dalam pelayanan
Ukirkan tekad dan kobarkan bara semangat: Mencintai Ekaristi; Mendalami sabda Ilahi;
Bersaudara yang sejati, berbagi hati,
melayani dengan kasih yang lemah dan letih.
Jadilah laskar Kristus Regina Caeli