Ekklesiologi & Sakramen – Part2

By -Published On: 16 October, 2025-Categories: Iman Katolik, Katekese-Views: 10-

Apa Itu Sakramen & Asal Usul Konsep Sakramen?

  • Definisi dari Katekismus (KGK 1131): “Sakramen adalah tanda yang efektif dari rahmat, yang ditetapkan oleh Kristus dan dipercayakan kepada Gereja, yang melaluinya kehidupan ilahi dikaruniakan kepada kita.”

  • Dasar Kitab Suci: Konsep “sakramen” berakar pada kata Yunani mysterion, yang berarti “misteri”. Dalam Efesus 5:31-32, St. Paulus menyebut perkawinan sebagai “mysterion yang besar”, yang mengacu pada Kristus dan Gereja. Tradisi Suci kemudian mengembangkan pemahaman ini, dengan St. Agustinus memberikan kontribusi besar dengan mendefinisikan sakramen sebagai “tanda lahir dari hal yang kudus” (signum sacro sanctum).

Tiga Hal Penting tentang Sakramen:

  1. Tanda yang Terlihat: Setiap sakramen memiliki materi (air, minyak, roti, anggur) dan forma (kata-kata) yang dapat ditangkap oleh indera.

  2. Yang Dilambangkan Terjadi Secara Nyata (Berkdaya Guna): Sakramen bukan hanya simbol. Karena ditetapkan oleh Kristus dan dilaksanakan dalam kuasa Roh Kudus, sakramen benar-benar menganugerahkan rahmat yang dilambangkannya (ex opere operato, artinya “dari karya yang telah diselesaikan”). Keberhasilannya tidak bergantung pada kekudusan pemberi sakramen, tetapi pada kuasa Kristus yang bekerja melalui sakramen itu.

  3. Dipercayakan kepada Gereja: Kristus mempercayakan sakramen-sakramen kepada Gereja-Nya. Hanya Gereja, melalui pelayanan para uskup dan imamnya (kecuali Baptis dan Perkawinan dalam keadaan tertentu), yang memiliki wewenang untuk merayakannya secara sah.

Mengapa Sakramen Ada Tujuh?

Magisterium meneguhkan bilangan tujuh sakramen dalam Konsili Trente, menanggapi para reformator yang mengurangi jumlahnya. Ketujuh sakramen ini menjaminkan seluruh ritme kehidupan manusia, dari kelahiran hingga kematian.

Berikut adalah ikhtisar ketujuh sakramen, yang dirangkai dalam sebuah narasi hidup:

  1. Pembaptisan (Baptism): Gerbang Hidup Baru. Menghapus dosa asal dan semua dosa, menjadikan kita anak Allah dan anggota Gereja. Dasar: Matius 28:19.

  2. Krisma (Confirmation): Penguatan untuk Kesaksian. Menguatkan kita dengan karunia-karunia Roh Kudus, memeteraikan Baptisan kita, dan mengutus kita untuk menjadi saksi Kristus di dunia. Dasar: Kisah Para Rasul 8:14-17.

  3. Ekaristi (Eucharist): Sumber dan Puncak. Merupakan “sumber dan puncak seluruh kehidupan Kristiani” (Lumen Gentium 11). Dalam Ekaristi, roti dan anggur sungguh-sungguh menjadi Tubuh dan Darah Kristus, menjadi santapan rohani bagi jiwa kita. Dasar: Lukas 22:19-20.

  4. Pengakuan Dosa (Reconciliation/Penance): Pemulihan Setelah Jatuh. Memberi kita pengampunan atas dosa yang dilakukan setelah Pembaptisan, dan mendamaikan kita dengan Allah dan Gereja. Dasar: Yohanes 20:22-23.

  5. Pengurapan Orang Sakit (Anointing of the Sick): Kekuatan di Saat Kelemahan. Memberi kekuatan, kedamaian, dan keberanian kepada orang yang menderita sakit berat atau tua, dan menyatukan penderitaan mereka dengan sengsara Kristus. Dasar: Yakobus 5:14-15.

  6. Imamat (Holy Orders): Pelayanan bagi Tubuh. Menganugerahkan kuasa pelayanan yang sah kepada para diakon, imam, dan uskup, untuk memimpin, menguduskan, dan menggembalakan Umat Allah. Dasar: Kisah Para Rasul 6:6; 1 Timotius 4:14.

  7. Perkawinan (Matrimony): Cinta yang Diangkat ke Tingkat Sakramental. Mempersatukan seorang pria dan wanita dalam ikatan yang abadi dan saling mengasihi, yang menjadi tanda perjanjian kasih antara Kristus dan Gereja-Nya. Dasar: Efesus 5:31-32.

Wartakan kabar baik ini kepada sesamamu

“Umat terkasih, mari kita wujudkan Kasih Kristus yang hidup melalui persembahan yang datang dari hati yang bersyukur. Gereja adalah rumah iman dan persembahan Anda adalah nadi yang memastikan api pelayanan, kegiatan rohani, dan kesatuan komunitas kita terus menyala terang bagi sesama. Mari kita wujudkan kerinduan hati untuk terus bertumbuh dan berbuah. Berikan yang terbaik, bukan karena kewajiban, tetapi karena Kasih.”

Leave A Comment

Artikel Terbaru

Mars Regina Caeli

Bersama Bunda Maria Ratu Surgawi,
umat Allah Regina Caeli melangkah pasti.
Semakin setia pada Yesus semakin mengabdi sesama, dalam keluarga yang kudus umat basis jaya.
Pegang teguh semboyan:
Berakar dalam Iman, Bertumbuh dalam persaudaraan, berbuah dalam pelayanan
Ukirkan tekad dan kobarkan bara semangat: Mencintai Ekaristi; Mendalami sabda Ilahi;
Bersaudara yang sejati, berbagi hati,
melayani dengan kasih yang lemah dan letih.
Jadilah laskar Kristus Regina Caeli