Hari Raya St. Petrus & St. Paulus

By -Published On: 26 June, 2025-Categories: Iman Katolik, Orang Kudus-Tags: , , , , , -Views: 5-

Minggu ini 29 Juni 2025 merupakan Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus. Sejak awal Gereja kedua rasul ini dirayakan secara bersama. Dalam prefasi hari raya kedua rasul ini didoakan, “Sungguh pantas dan benar, layak dan menyelamatkan, bahwa kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu Tuhan, Bapa Yang Kudus, Allah Yang Mahakuasa dan Kekal. Sebab, Rasul Santo Petrus dan Paulus Engkau perkenankan menggembirakan hati kami: Petrus yang pertama-tama menyatakan iman akan Kristus, Paulus yang dengan gemilang menjelaskan misteri iman itu. Petrus yang membentuk Gereja awal dengan sisa Israel, Paulus yang menjadi Guru dan Pengajar bangsa-bangsa lain. Dengan cara yang berbeda-beda menghimpun satu Keluarga Kristus, mereka diberi penghormatan yang sama oleh umat, dan memperoleh mahkota kemuliaan yang satu” (Dari Prefasi Hari Raya yang bersangkutan).

Petrus, nama aslinya Simon, dipilih Kristus menjadi murid-Nya. Petrus dengan ilham ilahi mengakui Yesus sebagai Mesias, “Engkaulah Kristus, Putra Allah yang hidup!” Melalui pernyataan iman inilah, Petrus diutus melayani menjadi Gembala Umat Allah. Perutusan ini berisi tiga dimensi hidup beriman: Salib, kemuliaan, dan perutusan. Perutusan dijalani dengan kesetiaan, sering jatuh bangun memanggul salib. Namun kesetiaan akan membuahkan kemuliaan dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Ketika Petrus menyaksikan mukjizat penangkapan iman secara ajaib oleh Yesus. Petrus mengikuti Yesus, Sang Mesias dengan meninggalkan segala-galanya. Dikisahkan, pada suatu pagi, Yesus berkata kepada Petrus: “Duc In Altum.” Artinya, “bertolak ke tempat yang dalam.” Secara manusiawi, apa yang diperintahkan Yesus tidaklah masuk akal karena Petrus dan teman-temannya sudah semalaman tidak memeroleh ikan. Sebab itu, Petrus berkata: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras, dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jalan juga” (Luk. 5:5. Yesus melihat kerendahan hati Petrus, lalu Yesus berkata, “Jangan takut, mulai sekarang engkau akan menjala manusia”! Di bawah pemerintahan kaisar Nero, pada tahun 64 Masehi, Petrus memberikan kesaksian iman terindah dengan mati disalibkan dengan kepala ke bawah di Roma. Petrus dimakamkan di bukit Vatikan, di atas makamnya kemudian didirikan basilika Santo Petrus.

Paulus lahir di kota Tarsus, kota yang memiliki peradaban yang maju (Kis. 22:3). Tarsus merupakan kota utama Yunani, berada di bagian timur Asia Kecil. Saulus yang sedang dalam perjalanan ke Kota Damsyik tiba-tiba suatu sinar yang amat terang melingkupinya. Ia jatuh rebah ke tanah dan menjadi buta. Ia mendengarkan suatu suara yang berkata, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?.”Saulus menjawab, “Siapakah Engkau, Tuhan?”. Suara itu menjawab, “Akulah Yesus yang kau aniaya itu”! Yesus telah datang secara pribadi kepadanya, berjumpa dengannya, dan mengundangnya untuk bertobat. Saulus yang kemudian menjadi Paulus dibaptis Ananias. Ia dipanggil Kristus dengan cara istimewa. Ia dijadikan Kristus, Tuhan menjadi alat yang ampuh untuk mewartakan Injil. Paulus menyatakan, “Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan injil” ( I Kor. 9:16). Paulus menjadi misionaris terbesar segala zaman. Ia memberikan kesaksian secara berani, dibunuh dengan pedang di Tre Fontana di Via Ostiense, Roma. Ia wafat sekitar tahun 67 dalam masa pemerintahan Kaisar Nero. Di atas makamnya dibangun sebuah basilika dengan nama “Santo Paulus di Luar Tembok Kota”. Paulus menyatakan,“… aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku” (Gal. 2:20).

Wartakan kabar baik ini kepada sesamamu

Ayo Wartakan Kabar Baik Ini

Leave A Comment

Artikel Terbaru

Mars Regina Caeli

Bersama Bunda Maria Ratu Surgawi,
umat Allah Regina Caeli melangkah pasti.
Semakin setia pada Yesus semakin mengabdi sesama, dalam keluarga yang kudus umat basis jaya.
Pegang teguh semboyan:
Berakar dalam Iman, Bertumbuh dalam persaudaraan, berbuah dalam pelayanan
Ukirkan tekad dan kobarkan bara semangat: Mencintai Ekaristi; Mendalami sabda Ilahi;
Bersaudara yang sejati, berbagi hati,
melayani dengan kasih yang lemah dan letih.
Jadilah laskar Kristus Regina Caeli