Hidup Dalam Roh – Part1
Apa Saja Yang Akan Kita Pelajari Dari Series Hidup Dalam Roh?
1. Roh Kudus: Pribadi dan Karya-Nya
2. Hukum Moral dan Hati Nurani
3. Spiritualitas dan Doa
Apa Artinya “Hidup Dalam Roh”?
“Hidup dalam Roh” berarti membiarkan Roh Kudus—Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal—menjadi jiwa dari jiwa kita, prinsip penggerak dari seluruh hidup kita. Ini adalah kehidupan di mana kita tidak lagi hanya mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi dipimpin, diubahkan, dan diperkuat oleh Roh Kristus yang hidup di dalam kita (Roma 8:9-11). Hidup dalam Roh adalah lawan dari “hidup menurut daging” (Roma 8:5), yang mengandalkan hanya pada naluri dan kekuatan manusiawi semata.
Siapakah Sebenarnya Roh Kudus Itu?
Roh Kudus sering menjadi “Pribadi yang Terlupakan” dalam Tritunggal, padahal Dialah yang membuat keallahan menjadi begitu dekat dan personal bagi kita.
-
Bukan Sekadar “Kekuatan” atau “Pengaruh”:
-
Kitab Suci: Yesus menyebut-Nya sebagai seorang Pribadi yang memiliki kehendak, pengetahuan, dan perasaan: “Penghibur yang lain” (Yohanes 14:16), “Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran” (Yohanes 16:13), “Ia akan memuliakan Aku” (Yohanes 16:14).
-
Pengajaran Magisterium (KGK 687-688): “Roh Kudus berada bersama kita dan dalam kita… Di dalam Dia, Tritunggal Mahakudus hadir seluruhnya dan secara langsung.”
-
-
Nama dan Simbol-Nya: Kitab Suci menggunakan simbol-simbol untuk membantu kita memahami karya-Nya:
-
Angin (Yohanes 3:8): Menyatakan kebebasan, kuasa, dan kehidupan yang Ia hembuskan.
-
Api (Kisah 2:3): Menyatakan kuasa-Nya yang memurnikan, menghangatkan, dan mengubah.
-
Burung Merpati (Matius 3:16): Menyatakan kelemahlembutan, kedamaian, dan kesetiaan.
-
Meterai (Efesus 1:13): Menyatakan bahwa kita menjadi milik Allah secara definitif.
-
Jaminan (2 Korintus 1:22): Menyatakan bahwa Ia adalah bayaran muka dari warisan kekal kita.
-
Bagaimaan Karya Roh Kudus Dalam Hidup Seorang Beriman?
Karya Roh Kudus menjaminkan seluruh perjalanan iman kita.
-
Membawa Kita kepada Iman: Tidak seorang pun dapat mengaku “Yesus adalah Tuhan” tanpa Roh Kudus (1 Korintus 12:3). Iman adalah karunia-Nya yang pertama.
-
Menguduskan Kita (Melalui Sakramen): Dialah yang menghidupkan dan membuat sakramen-sakramen berdaya guna. Dalam Pembaptisan, Ia melahirkan kita kembali. Dalam Krisma, Ia mengurapi dan memperlengkapi kita dengan karunia-karunia-Nya.
-
Memimpin Kita kepada Seluruh Kebenaran (Yohanes 16:13): Ia mengingatkan kita akan segala sesuatu yang diajarkan Yesus (inspirasi Kitab Suci) dan memimpin Gereja (Magisterium) kepada pemahaman iman yang semakin mendalam.
-
Mendoakan Kita: “Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan” (Roma 8:26). Ketika kita tidak tahu bagaimana harus berdoa, Roh Kuduslah yang menjadi Sanga Pengantara dalam diri kita.