Ritus Pembukaan Ekaristi

By -Published On: 19 June, 2025-Categories: Iman Katolik, Katekese, Liturgi-Views: 1-

PERAYAAN ekaristi terdiri atas dua bagian, yakni Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Karena Yesus yang bersabda dalam liturgi sabda, adalah juga Yesus yang sama memberikan diri-Nya dalam Liturgi Ekaristi. Dalam Liturgi Sabda, Firman Tuhan dihidangkan untuk menjadi pengajaran bagi umat beriman. Dan dalam Liturgi Ekaristi dihidangkan Tubuh dan Darah Kristus sebagai makanan rohani bagi umat beriman. Di samping itu ada Ritus Pembuka dan Ritus Penutup (Pedoman Umum Misalle Romanum/PUMR, no.28). Dalam tulisan ini kita mencoba memahami dan memaknai Ritus Pembuka sebagai pengantar dan persiapan dalam perayaan ekaristi.

Ritus Pembuka meliputi bagian-bagian yang mendahului Liturgi Sabda. Yakni perarakan masuk, salam, kata pengantar, pernyataan tobat, Tuhan Kasihanilah, Kemuliaan, dan doa pembuka. Semua bagian ini memiliki ciri khas sebagai pembuka, pengantar dan persiapan (PUMR, No. 46). Tujuan dari semua bagian ini adalah untuk mempersatukan umat yang berhimpun dan mempersiapkan mereka agar dapat mendengarkan sabda Allah dengan penuh perhatian dan merayakan Ekaristi dengan baik dan benar.

Dalam perarakan masuk, kita menyambut imam yang berperan membawakan pribadi Kristus sebagai pemimpin perayaan. Nyanyian pembuka pun dipilih yang sifatnya memuji kebesaran Allah sekaligus juga mau membina kesatuan umat sebagai komunitas, Tubuh mistik yang menyatu dengan Kristus yang adalah Kepala Tubuh Mistik itu. Maksud dan tujuan kita adalah bersama dengan Kristus ingin merayakan Ekaristi untuk memuliakan Allah Bapa di surga.

Altar adalah simbol Kristus yang berkurban demi ketaatan-Nya kepada Bapa-Nya. Maka dari itu, imam datang dan mencium altar. Pedoman menyatakan: “Setibanya di panti imam, imam, diakon, dan para pelayan menghormati altar, dengan membungkuk khidmat. Kemudian sebagai tanda penghormatan, imam dan diakon mencium altar; sesuai dengan tingkat perayaan, imam dapat mendupai salib dan altar” (PUMR, No. 49). Ekaristi dibuka dengan tanda salib, tanda kemenangan Kristus. Seharusnya imam mengucapkan frase itu dengan suara lantang, bahkan sebaiknya dinyanyikan untuk menegaskan makna keseluruhan misteri kurban syukur yang akan dirayakan. Maksud Salam dan kata Pembuka yang disampaikan imam untuk membantu umat menghayati apa tema perayaan berdasarkan isi Injil dan bacaan lainnya yang akan kita dengarkan bersama, sekaligus merupakan ajakan bagi seluruh umat untuk mengikuti perayaan ini dengan iman dan hati terbuka. Ditegaskan: “Setelah imam menyampaikan salam kepada umat, imam atau diakon, atau pelayan lain dapat memberikan pengantar singkat kepada umat tentang misa yang akan dirayakan” (PUMR, No. 50). Jadi, imam memberikan pengantar singkat, bukan menyampaikan panjang lebar sejumlah intensi, bahkan bukan merupakan homili tersendiri.

Persiapan pribadi paling pantas dan layak kalau dilaksanakan dengan Ritus Tobat yang mengungkapkan sikap mengakui segala kesalahan dan dosa. Kalau selama masa Paskah disarankan ritus perecikan air suci sebagai tanda pembaruan janji baptis, sebab kita berada dalam sukacita kemenangan salib atas dosa dan kejahatan. Absolusi merupakan ungkapan permohonan agar Allah Mahakuasa mengampuni kita. Ini berbeda dengan Sakramen Tobat, yang mengungkapkan penegasan bahwa Allah menghapus semua dosa si pendosa.

Wartakan kabar baik ini kepada sesamamu

Ayo Wartakan Kabar Baik Ini

Leave A Comment

Artikel Terbaru

Mars Regina Caeli

Bersama Bunda Maria Ratu Surgawi,
umat Allah Regina Caeli melangkah pasti.
Semakin setia pada Yesus semakin mengabdi sesama, dalam keluarga yang kudus umat basis jaya.
Pegang teguh semboyan:
Berakar dalam Iman, Bertumbuh dalam persaudaraan, berbuah dalam pelayanan
Ukirkan tekad dan kobarkan bara semangat: Mencintai Ekaristi; Mendalami sabda Ilahi;
Bersaudara yang sejati, berbagi hati,
melayani dengan kasih yang lemah dan letih.
Jadilah laskar Kristus Regina Caeli