Malam Paskah
MALAM Paskah adalah malam Suci kebangkitan Tuhan, yang merupakan puncak perayaan Trihari Paskah. Pada malam ini, Gereja berjaga, menantikan kebangkitan Kristus dan merayakan-Nya dalam ibadat suci. Dalam malam Paskah ini Gereja juga membaptis para ketekumen. Katekumen (Latin: catechumenus; Yunani: κατηχουμενος, katekoumenos;) artinya “yang diberi bimbingan.” Dengan kata lain, katekumen adalah orang yang menerima bimbingan dan penyuluhan mengenai asas-asas ajaran agama katolik dari seorang katekis sebagai langkah persiapan sebelum dibaptis. Dalam Gereja awal, ketekumen adalah orang-orang yang mempersiapkan diri untuk menerima sakramen sakramen inisiasi (babtis, penguatan, komuni). Mereka diberi tempat khusus dalam Liturgi Sabda. Kalau Liturgi Sabda selesai, secara resmi diakon mempersilakan mereka pergi sebelum Ritus Doa Umat.
Liturgi malam Paskah terdiri dari:
a. Upacara Cahaya yang berpusat pada Kristus Sang Cahaya.
b. Liturgi Sabda: merenungkan karya Agung Allah sejak awal mula sampai hari ini.
c. Liturgi Baptis
d. Liturgi Ekaristi
Pemberkatan Api
Api: bersamaan dengan datang-Nya Yesus, api berhenti berperan sebagai sarana pembalasan dendam dan muncul dalam kisah-kisah tentang baptisan dalam roh dan api. Pada hari raya pentakosta, melambangkan Roh Kudus yang terdengar di antara segala bangsa. Akhirnya Allah mengubah korban kebakaran hidup kita menjadi ibadah yang diperkenankan oleh-Nya dan terus-menerus bersinar. Cahaya lilin menjadi lambang dari kebangkitan Kristus. Ia bangkit dan telah mengalahkan maut. Cahaya-Nya membantu umat beriman berjalan dalam terang sejati.
Lilin Paskah
Dalam malam Paskah lilin diberkati dan dinyalakan sebagai lambang Kristus yang bangkit dari kematian. Cahaya lilin menjadi lambang dari kebangkitan Kristus. Ia bangkit dan telah mengalahkan maut. Cahaya-Nya membantu umat beriman berjalan alam terang sejati. Cahaya lilin menjadi lambang dari kebangkitan Kristus. Ia bangkit dan telah mengalahkan maut. Cahaya-Nya membantu umat beriman berjalan dalam terang sejati. Salib yang terdapat pada lilin Paskah melambangkan pengorbanan Yesus. Dia wafat di kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia. Angka Tahun yang tertera dalam lilin Paskah melambangkan bahwa Tuhan senantiasa bersama umat-Nya setiap saat untuk menjaga kita.Kelima butir dupa besar mempunyai lambang sebagai kelima luka Kristus dan ditancapkan dalam bentuk salib. Kelima luka tersebut di antaranya tiga paku yang menusuk tangan dan kaki-Nya, tombak yang menusuk lambung, dan duri yang menusuk kepala-Nya. Lebih lanjut, biji dupa ini juga digunakan sebagai aroma rempah-rempah sebelum Yesus dibaringkan setelah kematian-Nya. Gambar domba pada lilin Paskah memiliki makna bahwa Yesus Kristus sebagai Anak Domba Paskah yang dikurbankan untuk keselamatan kita. Alfa dan Omega (A dan Q) adalah huruf pertama dan terakhir di abjad Yunani, yang melambangkan Allah yang kekal (Why 1:8). Ini juga mengagungkan kekekalan dan keilahian Kristus, awal dan akhir (Why 21:6; 22:13). Kedua huruf ini sudah mulai dipakai menjadi monogram Kristus sebelum abad ke-empat ketika Konstantinus Agung dengan Edikta Milano tahun 323 memberi kebebasan kepada Gereja Katolik untuk berkembang di seluruh kekaisaran Romawi.
Madah Pujian Paskah (Exsultet)
Sebuah nyanyian pujian khusus untuk awal ibadah malam Paskah (praexxonium paschale) yang dinyanyikan diakon atau imam selama umat berdiri dan memegang lilin yang menyala. Tidak diketahui siapa nama pengarang madah ini, tetapi menurut pendapat para ahli asalnya dari abad VII, namun berkembang sejak abad abad awal dengan mengambil inspirasi juga dari ibadat Yahudi. Lagu Exultet yang sekarang tidak terlalu tua dan mengalami macam-macam perubahan dan variasi sampai hari ini.
Aleluya Paskah
Alleluya atau Alleluia atau Halleluya (dari bahasa Ibrani) yang berarti Pujilah Yahwe. Seruan kegembiraan ini diambil alih dalam ibadah Kristiani dari perjanjian Lama dan tidak diterjemahkan. Mula-mula Alleluya dipakai hanya pada hari Minggu Paskah.
Litani
Dari bahasa Yunani yang berarti permohonan, perarakan keagamaan. Doa dalam bentuk dialog. Akar dari doa ini adalah seruan yang diulang-ulang yang terdapat dalam beberapa mazmur (Misal Mazmur 118;136) dua litani Kristiani pada mulainya dihubungkan dengan profesi dan muncul sekitar akhir abad ke-4 di Antiokhia. Di Gereja Barat, litani didoakan pada malam Paskah, pada kanonisasi orang Kudus, dalam penahbisan Uskup, Imam dan Diakon. Litani Santa Perawan Maria berhubungan erat dengan tempat peziarahan Loreto, Italia.
Air Baptis
Diperuntukkan bagi sakramen pembaptisan dan diberkati dalam upacara khusus pada malam Paskah. Berkat adalah karunia Tuhan yang mendatangkan keselamatan kepada orang. Berkat yang diberikan oleh seseorang merupakan suatu permohonan supaya Tuhan berkenan memberikan karunianya kepada orang yang diberkati. Yesus memberkati anak-anak, roti, ikan dan anggur.
Inti pusat dan hati jantung perairan Paskah terletak dalam malam Paskah. Paska mempunyai keistimewaannya sendiri yakni simboliknya yang lebih kaya dan lebih mendalam. Suasana pesta kelahiran Tuhan kiranya dapat dilukiskan sebagai suasana damai dan terharu. Kalau demikian suasana Paskah dapat dikatakan suasana damai dan sukacita. (Nico Syukur Dister OFM. 2011. Kristologi, Sebuah Sketsa. Yogyakarta: Kanisius, hal 212)
Minggu Paskah, Misa Kebangkitan Tuhan
Kebangkitan bukan hanya berarti hidup lagi seperti yang terjadi dengan anak Yairus. (Mrk 5:22-34; 35-43) melainkan peralihan yang dialami oleh Yesus melalui kematian ke dalam hidupNya yang sudah diubah dan abadi (Rom 1:3-4; 1 Kor 15:42-50), yang menjadi jaminan bagi kebangkitan manusia dan dunia (1 Kor 15:20-28). Inti kebenaran Iman ini merupakan isi pewartaan Kristiani awal (Kis 2:22-24; 32-33, 36; 1 Kor 15:1-11).
HARI RAYA PASKAH DAN MASA PASKAH
MINGGU adalah hari pertama (Arab: ahad) dalam pekan. Sejak zaman para rasul dinyatakan sebagai hari Tuhan (Kis. 20:7 dan 1 Kor 16:2), Wahyu 1:10), Karena pada hari itu Yesus bangkit dari antara orang mati. Perkataan Minggu berasal dari bahasa Portugis: Dominggo artinya Tuhan. (Latin, Dominus), pada hari ini umat katolik wajib merayakan Misa. Hari Minggu menurut tradisi katolik adalah hari dirayakannya misteri Paskah maka harus dipertahankan sebagai hari raya wajib primordial di seluruh Gereja, (KHK. 1246)
Makna Hari Minggu:
1. Hari Tuhan: merayakan karya Sang Pencipta.
2. Hari Tuhan yang bangkit dan karunia Roh Kudus.
3. Hari Gereja, jemaat Kristiani.
4. Hari Kegembiraan, Istirahat dan Solidaritas.
5. Hari Minggu, Pesta Primordial
(Paus Yohanes Paulus II: Dies Domini;,juga KGK No. 1193).
Paskah dirayakan selama 7 pekan. Pada hari ke-40 sesudah Paskah kita merayakan kenaikan Yesus ke surga. Kenaikan sebagai penampakan terakhir Kristus yang bangkit (kecuali penampakan khusus kepada Paulus) merupakan awal kehadiran Kristus secara baru melalui roh Kudus yaitu dalam gereja dengan tugas perutusan untuk mewartakan Injil ke seluruh bumi. Kedua rahasia Iman ini pada mulanya dirayakan pada hari pentakosta tetapi sekitar tahun 370 pesta kenaikan ditetapkan 40 hari sesudah Paskah (Kis. 1;3).
Oktaf (Latin Octo artinya: “delapan”) adalah kelanjutan perayaan natal dan Paskah selama 8 hari, supaya makna misteri yang bersangkutan dapat dipapaskan dan diresapkan ke dalam hati kaum beriman. Bersumber pada adat kebiasaan perjanjian Lama (lihat.bkel 23:15; Ul 16:9-17, dan 1 Raja 8:65). Hari Minggu ke hari Minggu berikutnya dihitung 8 hari. Hari Minggu Paskah kedua ditetapkan oleh Paus Yohanes Paulus II sebagai hari untuk mengenang dengan setulusnya karunia-karunia Rahmat kehakiman ilahi dan menamakan hari minggu ini “Minggu Kerahiman Ilahi” yang diperkaya dengan indulgensi penuh (Jacobus Tarigan.2015. Kerahiman Jati Diri Kristiani Jakarta: Obor). Novena Pentakosta adalah suatu bentuk kebaktian selama delapan (Lat. Novem) hari berturut-turut diadakan doa-doa tertentu untuk memperoleh anugerah khusus dari roh Kudus atau Kristus (dengan perantaraan seorang Kudus) satu-satunya novena yang kurang lebih resmi ialah yang ditentukan oleh Gereja antara hari raya Kenaikan Tuhan Yesus Kristus dan Pentakosta untuk memohon karunia Roh Kudus (Lihat Kis 1:14).
Hari Raya Pentakosta (Yunani: Πεντηκοστή, Pentēkostē) artinya “hari kelima-puluh”, hari raya Gereja merayakan peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem, yang terjadi 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus. Pada hari raya Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan sesuai dengan yang dijanjikan Yesus sesudah kenaikan-Nya ke surga (Kis. 2:1-42). Dalam arti tertentu Hari Raya Pentekosta merupakan Hari Lahir Gereja. Warna Liturgi adalah merah, memperingatkan akan lidah-lidah api dalam rupa mana Roh Kudus turun atas para rasul. Gereja adalah kenisah Roh Kudus. Roh adalah sekaligus jiwa tubuh mistik, prinsip bagi kehidupannya, bagi kesatuan dalam perbedaan dan bagi kekayaan anugerah anugerahnya dan kharisma.
Anugerah-anugerah Roh Kudus: hikmat, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan, dan takut akan Allah, keutamaan. Ketujuh anugerah ini dipahami sebagai rahmat yang dianugerahkan kepada orang-orang Kristiani berkat Roh Kudus.