Iman, pengharapan, dan kasih adalah tiga kebajikan teologal yang menjadi dasar hidup Kristiani. Ketiganya diberikan oleh Allah melalui rahmat-Nya dan mendorong kita untuk hidup dalam persekutuan dengan-Nya. Rasul Paulus menegaskan:

“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, tetapi yang paling besar di antaranya ialah kasih.” (1 Korintus 13:13)

Dalam artikel ini, kita akan menggali makna mendalam dari Iman, Pengharapan, dan Kasih berdasarkan Kitab Suci, Tradisi Suci, dan Magisterium Gereja, serta bagaimana kita dapat menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari.

Apa itu Iman?

Iman adalah kebajikan yang memampukan kita untuk percaya kepada Allah dan segala yang diwahyukan-Nya, karena Dialah kebenaran itu sendiri. Iman bukan sekadar percaya, tetapi penyerahan diri seutuhnya kepada Allah.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibrani 11:1)

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal.” (Yohanes 5:24)

Dasar Iman Katolik

• Iman bersifat personal (relasi dengan Tuhan) sekaligus komunal (bersama Gereja).
• Iman memerlukan ketaatan akal budi dan kehendak (Katekismus Gereja Katolik/KGK 143).
• Iman harus dihidupi dalam perbuatan, seperti dikatakan Santo Yakobus: “Iman tanpa perbuatan adalah mati.” (Yakobus 2:26)

Apa itu Pengharapan?

Pengharapan adalah kebajikan yang membuat kita merindukan Kerajaan Allah dan hidup kekal, sambil mengandalkan rahmat Kristus dan pertolongan Roh Kudus.

“Sebab dalam pengharapan kita telah diselamatkan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?” (Roma 8:24)

Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.” (Yesaya 41:13)

Sikap Pengharapan dalam Hidup Kristiani

• Menghadapi pencobaan dengan keyakinan akan pertolongan Allah (Ibrani 6:19).
• Tidak putus asa dalam penderitaan, karena Allah setia pada janji-Nya.
• Menantikan kebangkitan badan dan kehidupan abadi (1 Korintus 15:19-22).

Apa itu Kasih?

Kasih (Latin: Caritas) adalah kebajikan terbesar, karena melalui kasih kita bersatu dengan Allah, yang adalah Kasih itu sendiri (1 Yohanes 4:8).

Yesus memberikan perintah baru:

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:37-39)

Kasih dalam Ajaran Gereja Katolik

• Kasih harus nyata dalam tindakan (1 Yohanes 3:18).
• Kasih mengampuni musuh (Matius 5:44).
• Kasih adalah tanda murid Kristus (Yohanes 13:35).

Bagaimana Menghidupi Iman, Pengharapan, dan Kasih?

1. Iman → Tingkatkan dengan doa, membaca Kitab Suci, dan menerima Sakramen.
2. Pengharapan → Percayalah pada penyelenggaraan ilahi dalam suka dan duka.
3. Kasih → Layani sesama, terutama yang miskin dan tersingkir.

“Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.” (Kolose 2:7)

Iman, pengharapan, dan kasih adalah karunia Allah yang menguduskan hidup kita. Dengan memohon rahmat-Nya, kita dapat semakin menyerupai Kristus dan menjadi terang bagi dunia.

Mari kita berdoa:
“Tuhan, kuatkanlah iman kami, teguhkanlah pengharapan kami, dan kobarkanlah kasih kami, agar kami selalu setia mengikuti-Mu. Amin.”