Belajar Menguduskan Hari Melalui DOA BREVIR
Apa sebenarnya Doa Brevir?
Doa Brevir (Ibadat Harian – Liturgia Horarum/ Offiium Divinum) merupakan rangkaian doa yang terdiri atas mazmur, bacaan Kitab Suci, himne, dan doa intercesi untuk menguduskan waktu sepanjang hari. Doa ini Wajib bagi imam/bruder/suster (berdasarkan Kanon 1174 KHK) dan dianjurkan untuk awam (Sacrosanctum Concilium 100). Dasar Teologis: Menghidupi perintah “Berdoalah tanpa henti” (1 Tes 5:17) dan melanjutkan tradisi doa Yahudi
(Mzm 119:164)
.

Bagaimana Sejarah Doa Brevir?
Periode | Perkembangan Penting |
Abad 2-3 M | Umat Kristen awal mewarisi praktik doa 3 waktu (Tertulianus, De Oratione). |
Abad 4-5 M | Biarawan Mesir (St. Antonius) & Timur Tengah mengembangkan doa 7 waktu. St. Benediktus meresmikan struktur 8 waktu dalam Regula (Bab 16). |
Abad 8-9 M | Buku Brevir pertama disusun oleh Alkuin dari York (penasihat Charlemagne). |
Konsili Trente (1545-1563) | Standarisasi Breviarium Romanum untuk menanggapi Reformasi Protestan. |
Konsili Vatikan II (1963-1965) | Reformasi lewat Konstitusi Sacrosanctum Concilium: menyederhanakan struktur, mengembalikan siklus mazmur 4 minggu, dan mendorong partisipasi awam. |
Sebelum Konsili Vatikan II (1963-1965) Ibadat Harian terdiri dari
- Matutinum (Ibadat Tengah Malam/Vigile)
- Laudes (saat fajar menyingsing)
- Primus (pagi hari)
- Tertia (awal tengah hari)
- Sexta (tengah hari)
- Nona (setelah tengah hari)
- Vesper (sore hari)
- Completorium (doa penutup hari)
Setelah Konsili Vatikan II, struktur Ibadat Harian direvisi menjadi
- Ibadat Bacaan (Matutinum)
- Ibadat Pagi (Laudes)
- Ibadat Siang (yang mencakup Tertia, Sexta, dan Nona)
- Ibadat Sore (Vesper)
- dan Ibadat Malam (Completorium)

Apa Manfaat Doa Brevir?
• Pengudusan Waktu: Menguduskan hari melalui pujian dan doa yang teratur, sesuai prinsip ora et labora (berdoa dan bekerja).
• Disiplin Rohani: Membentuk kebiasaan doa yang konsisten, terutama bagi imam dan religius.
• Kesatuan dengan Gereja Universal: Menyatukan doa pribadi dengan doa Gereja sedunia dalam kesatuan dengan Kristus.
• Pertumbuhan Spiritual: Memperdalam relasi dengan Allah melalui Mazmur dan Kitab Suci.
• Pelindung dari Dosa: Menjaga hati dari godaan dengan mengisi waktu melalui ibadat.
Apa Makna Teologis Setiap waktu Doa Brevir?
- Laudes: Mengenang kebangkitan Kristus – simbol terang mengalahkan gelap.
- Vesper: Mempersiapkan kedatangan Kristus “bagaikan mempelai” (Mat 25:6).
- Completorium: Meneladani Kristus yang “beristirahat di kubur” menanti kebangkitan.

Bagaimana Cara Mendoakan Doa Brevir?
- Siapkan Buku atau Sumber Digital: Gunakan Liturgi Horarium atau aplikasi seperti Universalis atau iBreviary.
- Ikuti Struktur Ibadat:
- Pembukaan: Antifon dan Mazmur pembuka (mis. Mazmur 95 untuk Ibadat Pagi).
- Bacaan Kitab Suci: Ayat pendek dari Perjanjian Lama/Baru.
- Kidung: Seperti Kidung Zakharia (Luk 1:68-79) untuk pagi atau Kidung Maria (Luk 1:46-55) untuk sore.
- Doa Permohonan dan Bapa Kami.
- Penutup: Ucapan berkat.
- Sesuaikan Waktu: Misalnya, Ibadat Pagi fokus pada pujian, sedangkan Completorium berisi refleksi harian.
- Gabungkan dengan Ibadat Lain: Contohnya, Ibadat Pagi bisa digabungkan dengan Misa
- Konsistensi: Prioritaskan ibadat utama (Laudes dan Vesper) jika waktu terbatas
Untuk teks lengkap, kunjungi sumber seperti Kas.or.id atau Ofisi Dominikan Indonesia.